SIN.CO.ID- Kepala kantor kementerian Agama Alfreth N. Raunsai, SH, M.Ag membuka secara resmi kegiatan Pembinaan Keluarga Kristiani di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2023 bertempat di Gereja Gunung Sion huntap 3 iriati.
Dalam sambutannya beliau memotivasi keluarga umat kristen untuk hidup dan bergaul dalam lingkungan kemajemukan.
“Keluarga Kristen merupakan persekutuan umat yang di dalamnya terdapat interaksi, komunikasi, dan kasih sayang. Terutama dalam keluarga hendaknya diwujudkan keramahan, kelemahlembutan, perhatian dan saling menyemangati, ujar Alfreth Raunsai.
“Semangat Moderasi Beragama Jemaat harus terus dihidupkan dan diaplikasikan, tegas Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Wondama.
Lanjut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Wondama dalam sambutannya menyampaikan Moderasi Beragama sebagai salah satu solusi terbaik dalam mengatasi potensi konflik khususnya di negara yang memiliki keragaman seperti Indonesia, khususnya di wilayah Papua Barat yang benar-benar tinggi nilai toleransi dalam beragama, dan berharap Kegiatan Pembinaan ini dapat menghasilkan pemimpin keluarga Kristen yang dapat menjadi Pembina keluarga yang baik terutama bagi anak-anak. Seiring dengan Kemajuan teknologi, semakin terbuka informasi jika tidak ada yang membimbing, tidak ada yang membina, jangan-jangan informasi yang menyesatkan yang didapat.
Kepala seksi urusan Agama Kristen Selfianus Tiweri melaporkan jumlah peserta kegiatan pembinaan sebanyak 40 orang terdiri dari 20 pasangan suami istri yang sah dari gereja maupun dari catatan sipil.
“Saya mengajak kita semua untuk selalu bersyukur karena Yesus sangat baik bagi kita mengucap syukur bukan karena kehebatan dan kekuatan kita tetapi karena itulah yang dikehendaki oleh Allah bagi kita. Keluarga adalah jemaat terkecil dimana gereja terbentuk dari jemaat yang terdiri dari keluarga yang menggambarkan bahwa keluarga merupakan miniatur dari gereja, maka dari itu keluarga Kristen Sebagai jemaat terkecil haruslah berpusat kepada firman Tuhan sebagai dasar dan pedoman hidup”, Ujar Selfianus Tiweri mengakhiri laporannya.(RLS)






