Pendapatan negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta kepabeanan dan cukai mulai menunjukan adanya perbaikan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sampai dengan 31 Juli 2021, pendapatan negara sudah mencapai Rp 1.031,5 triliun atau 59,2% dari target APBN 2021. Angka ini tumbuh 11,8% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Secara rinci, realisasi pendapatan negara yang bersumber dari penerimaan perpajakan naik 7,6% menjadi Rp 647,7 triliun, PNBP naik 15,8% menjadi Rp 242,1 triliun, lalu kepabeanan dan cukai naik 29,5% menjadi Rp 141,2 triliun.
“Dari sisi pendapatan negara, ini semua menggambarkan perekonomian mengalami turn around, dan degup-nya tertangkap oleh pendapatan negara kita,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (25/8/2021).
Dari sisi belanja pemerintah, Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga terus mengakselerasi belanja, sehingga sampai dengan akhir Juli 2021 telah mencapai Rp 1.368,4 triliun atau sekitar 49,8% dari target APBN 2021.
Realisasi ini juga meningkat 9,3%. Rinciannya, realisasi belanja pemerintah pusat tumbuh 20,1% menjadi Rp 952,8 triliun, namun realisasi transfer ke taerah dan dana desa baru sebesar Rp 415,5 triliun atau terkontraksi 9,4%.
Hingga Juli 2021, realisasi defisit APBN mencapai Rp 336,9 triliun atau sekitar 2,04% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah sendiri pada tahun ini menargetkan defisit APBN sebesar 1.006,4 triliun atau 5,70% dari PDB. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com