Kementerian Kesehatan (Kemkes) menilai, upaya pemerintah mengoptimalkan tracing (pelacakan) Covid-19 secara digital melalui aplikasi PeduliLindungi yang akan diperbarui untuk diintegrasikan, mendorong masyarakat lebih dini periksa ke laboratorium.
“Jadi salah satu manfaat dari tracing digital ini menjadi pelacakan kasus yang bisa menotifikasi orang yang diketahui titik keberadaannya, sehingga mendorong kita lebih dini untuk periksa ke laboratorium,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi kepada Beritasatu.com, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, keberadaannya tentu akan mempermudah akses masyarakat untuk beraktivitas, seperti naik pesawat, masuk ke mal dan lainnya. Sistem ini juga bisa digunakan di tempat keramaian lain.
“Namun tracing digital ini tetap memiliki potensi kendala dalam penerapannya. Misal, dari sejumlah orang yang mendapatkan notifikasi, tidak semuanya akan datang periksa lab, sebab ada juga yang nantinya menganggap ini hoax,” jelas Nadia.
Sebelumnya, ia mengakui bahwa tingkat testing dan tracing Covid-19 di Indonesia masih rendah. Selama PPKM darurat, di beberapa daerah bahkan mengalami penurunan.
Menurut Nadia, secara nasional, jumlah testing nasional meningkat. Namun khusus capaian terhadap target testing dan tracing di daerah PPKM level 4, masih rendah, terutama tujuh hari terakhir mengalami penurunan. Begitu juga angka positivity rate terlihat masih di atas 5 persen dan di beberapa provinsi angka positif ini terlihat peningkatan.
“Hal ini menunjukkan adanya penularan luas di masyarakat dan perlunya penambahan testing untuk segera mengidentifikasi kasus yang sakit dengan populasi yang sehat sehingga bisa memutuskan penularan Covid-19,” tutup Nadia. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com