Jakarta – Dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pembantu Presiden (KSP) Moerdko bertemu Uskup Agung Ignatius Suharyo dari Uskup Agung Jakarta (KAJ) di Katedral Jakarta, Senin (5 Desember 2021). ). Moeldoko mengomunikasikan kebijakan Natal dan Tahun Baru pemerintah dan meminta pandangan para pemuka agama KAJ.
Pertemuan Moeldoko dengan Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) tersebut diapresiasi oleh Jaringan Mubalig Muda Indonesia (Jammi). Koordinator nasional Jammi, Irfaan Sanoesi menilai upaya pemerintah menjaling komunikasi dengan Uskup Jakarta menjadi modal penting bagi kelancaran pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait Natal dan Tahun Baru dilansir beritasatu.com.
“Jammi mengapresiasi langkah Kepala KSP, Moeldoko dengan langsung menemui Uskup Keuskupan Jakarta (KAJ), Kardinal Ignatius Suharyo. Sikap dan upaya yang positif membangun komunikasi antara pemerintah dan tokoh agama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,” jelas Irfaan, Selasa (7/12/2021).
Apalagi, menurut Irfaan, suasana Natal dan Tahun Baru diintai oleh varian baru Covid-19, Omicron. Pemerintah perlu menjelaskan kebijakan yang mengatur perayaan Natal dan Tahun Baru. “Sebab itu, pertemuan itu menjadi sangat penting mengingat penanganan pandemi di Indonesia semakin membaik dan momentum itu perlu dijaga agar varian baru Covid-19 tidak menyebar kemana-mana,” terangnya.
Dia mengemukakan bahwa pertemuan itu pula yang dapat menghilangkan segala prasangka dari saudara kita Kristiani. Sebagaimana Moeldoko menegaskan, kebijakan pemerintah soal Natal dan Tahun Baru terutama terkait pelaksanaan peribadatan dan perayaan Natal bagi umat kristiani, sudah melalui berbagai pertimbangan. Hal ini berdasarkan kondisi terkini kasus Covid-19 serta adanya ancaman varian baru Omicron.
Jammi pun mengapresiasi sikap Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo. Dia mengutarakan bahwa gereja katolik khususnya di KAJ akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Dia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.
“Jammi juga memuji sikap Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo. Dengan lapang dada menyebutkan bahwa jemaah Gereja Katolik dengan pasti akan menyesuaikan sesuai keputusan pemerintah. Semoga keharmonisan kondisi seperti ini bisa kita jaga dan rawat,” sambungnya.
Hal tersebut diafirmasi oleh Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo A Hani Rudi Hartoko. Dia menyampaikan, pihaknya akan memperketat penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga pemberlakuan jarak untuk jemaat di dalam gereja.
“Kuota Jemaat kami batasi hanya 40 persen. Jadi umat yang hadir pada misa Natal nanti harus daftar di website yang sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi,” tegas Rudi Hartoko.(*/cr2)