oleh

Filipina Alokasikan 45,3 Miliar Peso untuk Vaksin Penguat Covid-19

Filipina mengalokasikan 45,3 miliar peso (Rp 12,96 triliun) untuk vaksin penguat Covid-19 di bawah anggaran 2022. Seperti dilaporkan Reuters,rencana itu disampaikan seorang pejabat, Kamis (19/8/2021), bahkan ketika otoritas kesehatan belum menyimpulkan perlunya dosis ketiga.

“Kami memiliki entri anggaran untuk vaksin penguat bagi semua orang Filipina,” kata juru bicara kepresidenan Harry Roque pada konferensi pers reguler.

Tidak jelas berapa dosis vaksin yang dapat ditanggung anggaran, tetapi Filipina telah menyetujui penggunaan darurat delapan merek, termasuk merek Pfizer dan mitra Biontech serta Moderna, yang akan mulai ditawarkan oleh Amerika Serikat sebagai penguat.

Dalam beberapa minggu terakhir, Israel, Prancis dan Jerman telah memutuskan untuk menawarkan suntikan booster kepada orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Baca Juga  Wakapolres dan Kapolsek Berganti, Kapolres Manokwari Sampaikan Pesan ini

Filipina, yang sedang berjuang melawan salah satu wabah Covid-19 terburuk di Asia, telah memvaksinasi penuh hampir 13 juta orang, atau 11,7% dari total populasi 110 juta.

Pada Kamis, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyetujui pelonggaran pembatasan virus corona di wilayah ibu kota dari 21 hingga 31 Agustus. Kebijakan itu diumumkan bahkan ketika Filipina melaporkan jumlah harian infeksi Covid-19 tertinggi kedua.

Filipina sedang berjuang melawan lonjakan baru dalam infeksi dan kematian, sebagian didorong oleh varian Delta yang lebih menular, membanjiri rumah sakit dan petugas kesehatan.

Baca Juga  Andree Surianta: Target Herd Immunity Sulit Tercapai Apabila Kecepatan Pendistribusian Vaksin Berbeda Disetiap Daerah

Wilayah ibu kota, satu kawasan perkotaan yang terdiri dari 16 kota dengan lebih dari 13 juta orang, akan ditempatkan di bawah tingkat pembatasan virus corona terketat kedua, setelah dikarantina ketat sejak 6 Agustus, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque.

“Klasifikasi terbaru ini tanpa mengurangi penerapan karantina granular (lokal) yang ketat,” katanya.

Namun Roque tidak mengatakan apa yang akan terjadi setelah 31 Agustus atau kapan keputusan akan dibuat apakah akan melanjutkan dengan kontrol yang kurang ketat.

Pembatasan yang lebih longgar akan memungkinkan kapasitas operasi yang lebih tinggi di beberapa bisnis, tetapi layanan makan di dalam dan di luar ruangan serta pertemuan keagamaan akan tetap dilarang.

Baca Juga  USK Keluarkan Surat Edaran Terkait Vaksin Bagi Mahasiswa Lama Ataupun Baru

Kementerian Kesehatan Filipina pada Kamis mengonfirmasi 14.895 infeksi virus corona baru, peningkatan harian tertinggi kedua sejak dimulainya pandemi, dan 258 kematian. Kasus aktif mencapai 111.720, tertinggi hampir empat bulan.

Dengan lebih dari 1,79 juta kasus dan 30.881 kematian, Filipina memiliki tingkat infeksi dan korban Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.

Pembatasan karantina yang panjang dan ketat tahun lalu berdampak buruk pada ekonomi Filipina yang didorong oleh konsumsi, salah satu yang tumbuh paling cepat di Asia sebelum pandemi. (*/cr2)

Sumber: banten.siberindo.co

News Feed