oleh

Batalyon Raider 613/Raja Alam Jadi Satgas Pamtas Darat Indonesia-Papua Nugini

TANJUNG SELOR – Dalam rangka pengamanan perbatasan di Kabupaten Nunukan Batalyon Raider 613/Raja Alam (RJA) bergeser ke Papua menjadi Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Darat Indonesia-Papua Nugini. Sebelumnya digantikan oleh Batalyon Arhanud 16/Sula Buana Cakti/3/Kostrad menggantikan Satgas Yonif 623/Bhakti Wira Utama. Senin, (25/1/2021).

“Jadi 613/RJA disiapkan untuk berangkat ke Papua dalam rangka operasi Pinang Sirih,” ungkap Danrem 092 Maharajalila Brigjen TNI Suratno. Dikutip sinmanokwari.com – Grup siberindo.co

Brigjen Suratno mengatakan, Batalyon ini sudah ditinjau oleh Wakil Asisten Operasi Kasad pada Selasa 19 Januari 2021, guna melihat persiapannya dalam waktu dekat melaksanakan latihan sebelum pemberangkatan.

Baca Juga  Alun-alun Kota Bogor Ramai, Pemkot Akan Terapkan PeduliLindungi

“Personel yang akan berangkat sebanyak 450 prajurit dengan masa tugas selama 9 bulan,” jelasnya.

Beberapa hari sebelumnya, Danrem 092/MRL juga sebagai Komandan Pelaksana Operasi (Dankolakops) Satgas Pamtas RI-Malaysia melaksanakan serah terima di Pos Komando Teknis (Poskotis) Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur.

“Kalau Yonif 614 Raja Pandita di sektor timur yakni Long Bagun Mahulu yang mengantikan Yonif 200/Bhakti Negara dari Kodam II/Sriwijaya,” sebutnya.

Baca Juga  Enam Petinju Papua Barat Dipanggil Ikuti Seleksi Sea Games

Suratno mengatakan 614/RJP melakukan pengamanan perbatasan di wilayah Mahulu Kaltim dan Malinau Kaltara.

Wilayah ini berbatasan langsung dengan Negara Serawak dan Sabah, Malaysia Timur.

“Tugasnya di sebagian wilayah Mahulu dan sebagian Malinau,” ucapnya.

Dia menambahkan, tugas Satgas Pamtas sangat banyak. Di antaranya mengantisipasi seluruh keamanan NKRI, daerah Perbatasan, daerah konflik, wilayah rawan keamanan, serta daerah tertinggal dan beranda depan NKRI.

Baca Juga  Kota Tangerang Selatan Rayakan HUT ke 13

“Jadi tugasnya itu mengantisipasi terhadap penyelundupan barang, manusia, narkoba, kayu serta hasil alam lainnya. Serta mengantisipasi patok batas wilayah NKRI yang hilang atau bergeser dari titik koordinat,” pungkasnya. (*/cr3).

News Feed